Mengingat Masa Lalu : Hobi Membaca
Hidup ini penuh dengan kenangan dari masa lalu. Entah itu kenangan/ingatan yang baik walaupun buruk tetap kita harus mengingatnya. Karena, bisa jadi kenangan masa lalu itulah yang bisa menjadi bekal dalam menghadapi masa depan. Masa lalu yang baik pasti akan terus baik hingga kita menjadi dewasa. Jika ingatan masa lalu yang kurang baik maka kita mesti berjuang menjadikannya yang terbaik.
Seperti cerita kali ini. Saya ingin berbagi kepada para pembaca. Bagaimana awal mula diri ini menjadi suka membaca. Ada juga beberapa tips yang bisa dicoba jika ingin suka membaca. Sering membaca itu baik karena akan membuat kosa kata menjadi lebih banyak. Itu sangat membantu dalam dunia presentasi. Ketika seorang sedang presentasi menggunakan bahasa yang itu itu saja (Monoton) membuar para pendengar biasanya menjadi mengantuk (pengalaman pribadi).
Awal saya suka membaca itu sebenarnya bukan dari majalah ataupun koran. Waktu itu umur saya sedang beranjak 9 tahun hingga menemukan sebuah komik milik kakak. Masih ingat banget judul komiknya yaitu Kenji Goh Vol 18. Saya mulai membaca dari tengah sampai akhir. Karena saya pikir komik itu menariknya kalau dibaca dari tengah hingga akhir. Seperti film-film gitu. Gak kepikiran kalau membaca itu mesti dari awal karena jika membaca mulai dari tengah atau bahkan pas akhirnya kita akan menjadi bingung. Faktor umu masih kecil jadi bacanya pas akhirnya. Karena, baca 10 lembar aja bisa langsung tidur. Hehehe
Tetapi sisi baik dari itu adalah saya mulai penasaran awal ceritanya karena jika ingin cerita ke teman-teman apa yang kita ketahui kita akan menjadi bingung. Bagaimana mula ceritanya. Lambat laun saya mulai penasaran vol – vol sebelumnya. Sejak saat itu saya mulai tertarik membaca. Tetapi membaca yang mesti ada gambar dan tulisannya. Kalau membaca yang tulisan semua biasanya menjadi malas karena kita mesti membayangkan apa yang sedang kita baca.
Lama kelamaan karena komik sudah dibaca semuanya. Tingkat bacaan pun menjadi naik bukan komik lagi. Saya mulai tertarik membaca yang lebih sedikit gambarnya. Ketika itu yang dibaca adalah cerita-cerita rakyat. Ceritanya itu seperti orang datang ke pulau Kalimantan lalu disana ia mulai membuka lahan untuk bertani. Ada juga cerita yang judulnya saya ingat yaitu ” Kerang Hijau di Pantai Ancol”. Ingat betul alur ceritanya karena tutur bahasa dan katanya masih merujuk ke zaman presiden kedua yaitu Soeharto.
Oia, ada lagi kisah yang membuat saya jadi lebih suka membaca. Kisah ini saat saya masih SMP. Saya dikasih kado ulang tahun oleh seorang cewek. Ceelah.
Pas saya buka kadonya ternyata isinya sebuah buku. Saya lupa judul bukunya apa. Tapi karena itu membuat minat membaca menjadi nambah. Tetapi sayangnya buku itu udah hilang entah kemana. Karena waktu itu rumah sedang dibongkar bisa jadi bukunya kebuang. Mungkin kalau ketemu dia lagi, terus dia mulai cerita tentang itu bisa-bisa jadi orang kikik. Gak mungkin kan, saya bilang bahwa bukunya udah hilang entah kemana. Bisa sih saya bilang begitu. Tapi nanti jatuhnya kaya seorang yang kejam. Hehehe
Ada lagi nih cerita-cerita yang bisa jadi keterlaluan. Stok buku yang hendak dibaca mulai menipis. Saya dan teman pergi ke Gramedia Mall Metropolitan Bekasi. Niatnya cuma numpang baca bareng-bareng. Tapi ada hal yang gak enak ketika baca gratis di Gramedia. Buku yang boleh dibaca hanya yang sudah lepas sampul plastiknya. Jika buku yang masih rapi kalau dibuka sampulnya sama aja dengan membeli.
Ceritanya karena kita sama-sama gak pada punya duit. Kita pun hanya membaca yang sudah pada dibuka sampul plastiknya. Saat sedang asyik membaca gratis. Seorang teman memanggil. Kita pun pada meluncur ke TKP. Dia bilang bahwa ada buku bagus nih tapi sayangnya masih rapi alias sampul plastiknya masih nyangkut. Kita cari yang udah kebuka ternyata gak ada. Pribadi pun bilang bahwa memang itu buku yang lumayan bagus terlihat dari cover depan dan reviewnya. Karena ada peraturan yang gak enak buat kantong plus rasa penasaran ingin lihat isi bukunya. Kami nekat membuka sampulnya. Saya dan teman-teman yang bisa dibilang rombongan pun bagi tugas. Ada yang jaga kondisi. Bisa jadi satpam atau karyawan ada yang lihat. Jika ketahuan bisa-bisa disuruh beli. Duit di kantong aja cuma buat ongkos pulang. Bisa-bisa berabe.
Celingak – celinguk sudah aman apa belum. Seorang teman langsung ambil bukunya lalu robek sampul plastik yang melekat. Tapi karena ketakutan dia cuma robek sedikit banget ada kali 1 cm. Teman yang lain kesal karena cuma robek sedikit banget. Saya pun ngajuin diri. Tapi saya bilang rapetin badannya biar gak ketahuan. Pas kondisi aman. Dengan cepat saya robek sampul plastiknya lalu yang lain masukkin bekas plastinya ke kantong.
Eh tiba-tiba setelah aksi berjalan sukses. Bukunya malah diambil duluan oleh teman yang ngerobek sampulnya sedikit. Sial. (Kelakuan ini murni tidak untuk ditiru, Tetapi jika kantong kanker (Baca = Kantong Kering) boleh dehh. Tapi asal rombongan biar bagi tugasnya enak). Hehehe.
Begitulah cerita bagaimana saya jadi suka membaca. Kadang kala kelakukan/sifat dari cerita ini gak pantas apalagi cerita yang terakhir. Tapi gak ada salahnya dilakukan jika untuk hal yang baik seperti membaca.
Membaca itu gak mesti novel yang tebalnya 500 lembar. Dari awal membaca komik aja lambat laun pasti akan naik tingkat ke bacaan yang lebih atas. Tapi jangan keseringan baca komik terus nanti jadi seperti Nobita. Bukan begitu. Hehehe
Ini Ceritaku Mana Ceritamu !!!