Lebih Baik Persiapan Sedari Awal
Setiap orang atau bahkan saya sendiri suka menunda-nunda persiapan ketika hendak berpergian atau melakukan sesuatu. Padahal jika mempersiapkan sendari awal itu tidak ada salahnya atau malahan lebih bagusn. Misalnya, Jika kita berpergian janganlah bersiap pas 1 atau 2 jam sebelum keberangkatan. Tetapi lebih baik 4 jam atau bahkan lebih.
Karena, Jika sebelumnya mempersiapkan diri sedari awal kita bisa mengecek lagi apa-apa yang hendak disiapkan 1 atau 2 jam sebelumnya. Saya termasuk orang yang suka menunda persiapan jika hendak pergi. Saya pernah hampir telat masuk ke kampus karena persiapan yang kurang. Waktu itu masuk sekitar jam 9.15. Saya mempersiapakn dirinya yakni 30 menit sebelum masuk. Dalam persiapan tersebut sudah mencakup mandi dll. Jam 9 saya berangkat ke kampus karena jaraknya yang dekat. Sesampainya dikampus sekitar jam 9 lewat 10 menit. Eh ternyata pelajarannya sudah dimulai sebelum waktunya. Dosennya bilang bahwa jam masuknya dimajukan. Akibatnya pun saya telat. Hehehe
Itu masih mending karena masih dalam area yang dekat. Coba bayangkan jika kita hendak berpergian jauh. Ada barang yang sangat penting ketinggalan. Susahnya kan minta ampun. Saya mulai membiasakan diri jika hendak pergi ke suatu tempat yang membuat kita menginap. Sebaiknya mempersiapkan barang yang hendak dibawa 2 hari sebelum keberangkatan. Jadi waktu 2 hari sebelum keberangkatan kita sudah mempersiapkan barang-barang yang hendak dibawa. Masih ada rentang 1 hari. Pas rentang waktu itu kita manfaatkan untuk mengecek apakah barang-barang yang hendak dibawa sudah komplit semuanya. Jadi bisa meminimalisir barang yang ketinggalan.
Kita ambil contohnya lagi. Saya pernah menonton TV yang menayangkan ajang pencarian bakat dalam menyanyi. Ketika itu ada beberapa peserta yang kena marah oleh panitia karena kedapatan telat datang ke lokasi acara. Peserta tersebut berasalan bahwa ada barangnya yang kelupaan jadinya telat. Hal itu sangat fatal karena menjadikan kita kurang profesional. Panitia itu menceramahi peserta dengan bahasa yang halus. Dia mengambil contoh penyanyi papan atas agar bisa memotivasi para peserta.
Dia mulai menceramahi bahwa kalau penyanyi papan atas itu mesti mempunyai profesional yang tinggi. Gak ada ceritanya pake alasan ini itu. Kita ambil contoh penyanyi papan atasnya Krisdayanti diva Indonesia. Ternyata ia cerita bahwa Krisdayanti itu kalau misalkan ada panggung besar yang hendak ia ikuti. Persiapannya dimulai dari tengah malam. Padahal acara tersebut mulainya siang hari. Di tengah malam itu ia biasa mempersiapkan barang yang hendak dibawa hingga riasan yang akan dipakai nanti.
Bagi seorang penyanyi profesional seperti dia riasan atau tampilan adalah hal yang penting. Ia mencari riasan/tampilan yang cocok untuk dipakai saat panggung nanti. Jika riasannya kurang cocok masih bisa memperbaiki/mengganti karena waktu yang masih cukup. Karena jangan sampai di panggung yang besar tersebut melakukan hal/kesalahan yang memalukan.
Dari beberapa hal yang bisa dipelajari. Kalau ingin sukses saya pun harus seperti mereka yang mempunya profesionalisme. Walaupun misalkan kondisi saat ini masih dibawah tidak ada salahnya kita membiasakan diri seperti itu. Membiasakan diri dengan hal yang baik Insya Allah kedepannya akan menjadi lebih baik lagi.
Semoga ini bermanfaat bagi kita semua khususnya bagi saya pribadi. Saya membuat tulisan seperti ini karena hendak memotivasi diri juga untuk melakukan perubahan.