Perjalanan Pangkal Pinang : Cerita Pangkal Pinang II
Sabtu pagi di hotel. Entah kenapa pas bangun tidur saya terlihat sangat nyenyak tidak seperti di hotel lain biasanya. Mungkin karena suasana yang sepi dan asri di sekitaran hotel membuat kebisingan yang terdengar tidak begitu masuk ke dalam telinga saya.
Jam 7 pagi. Waktunya mengisi perut dengan menu makan pagi yang di tawarkan oleh pihak hotel. Suasana ruangan makan pagi saat itu hanya beberapa orang termasuk kami yang sedang makan pagi. Bisa di bilang kalau gak salah ada 4 orang di dalam ruangan. 2 dari kami, 1 orang bule dan 1 pegawai dari pihak hotel.
Menu paginya adalah nasi goreng khas bangka yang di campur dengan ikan yang kurang begitu saya tahu. Tampak aneh saat saya memakan menu itu karena biasanya nasi goreng itu campurannya adalah ayam kalau enggak telur. Tetapi jika sudah sampai di lidah terasa nikmat. Atau mungkin juga karena pagi itu saya sangat lapar sehingga apapun bisa masuk ke dalam perut. Hehehe
Jam 9 pagi. Setelah beres-beres barang yang akan di bawa kembali ke kantor klien. Kami langsung menuju ke bagian receptionist untuk menaruh kunci kamar. Keluar hotel bertemu dengan supir yang dikhususkan mengantar kami kemana pun yang disediakan oleh klien.
Perjalananan singkat menggunakan mobil karena bisa di bilang jarak dari hotel ke kantor klien bisa di tempuh dengan 10 menit. Ingat lho 10 menit di jalanan pangkal pinang berbeda dengan 10 menit di jalanan kota besar seperti Jakarta ataupun Bandung. Faktor sepi kendaraan plus tidak kena macet. ๐
Sesampainya di kantor klien. Mengecek progress yang sudah kami lakukan pas kemarin plus tambahan update konfigurasi. Pembagian tugas saya di tugaskan untuk membantu staff lain yang akan membuat dokumentasi tentang implementasi ini.
Karena sudah punya pengalaman dalam hal pemberitahuan. Pekerjaan begitu mudah meskipun ada kendala saya tidak mengakses ke tempat yang saya mau untuk pembuatan dokumentasi. Ternyata setelah saya bertanya untuk mengaksesnya dibutuhkan VPN. Untung saja aksesnya sudah di berikan oleh pihak klien. Sehingga tidak menghambat pekerjaan pembuatan dokumentasi.
Jam 1 siang. Saatnya untuk makan siang. Makan siang kali ini diluar. Kebetulan sekali karena saya bisa melihat Pangkal Pinang atau Bangka Belitung berikut masyarakat sekitarnya. Biasanya yang saya lihat hanya lewat film Laskar Pelangi. Kini bisa melihat langsung tanah Bangka yang kaya dengan timahnya.
Ternyata betul tanah Bangka ini. Banyak pohon-pohon besar dan rawa-rawa. Karena mirip saya pikir rawanya itu adalah rawa yang di film Laskar Pelangi. Yang dimana si Lintang terhalang perjalanannya untuk mengikuti lomba karena ada Buaya yang sedang beristirahat. Sifat buaya yang siaga membuat lintang yang masih kecil menjadi takut. (Kelanjutannya nonton filmnya aja ya ) J
Sesampai di suatu pantai yang sedang airnya sedang surut plus di tambah keramaian yang sedikit. Membuat keindahan alaminya masih sangat terasa. Pantai itu jika saya lihat dari GPS kalau tidak salah berada di Merawang, Pangkal Pinang. Berbatasan dengan Laut Cina Selatan di ujungnya.
Sebetulnya sih pengen ke Parai yang terkenal itu. Tetapi karena jaraknya yang lumayan dari lokasi sekarang niat itu pun di urungkan. Makan siang kali itu saya menikmati menu Ikan Tenggiri Bakar plus Lempah Kuning. Akhirnya saya bisa menikmati ikan tenggiri asli. Karena biasanya saya menikmatinya sudah dalam bentuk Otak-Otak. Oia makan di sini tuh. Aslinya makan di atas kapal. Ada sanggahan ke pelayannya โkarena airnya surut berarti gak bisa makan di atas kapal lautโ. Hanya bisa makan di kapal yang sedang tambat. Berikut beberapa fotonya.
Menu kali karena lezat perut saya sampe kenyang banget. Pake kata banget karena memang kenyangnya gak ketulung. Gak lebay kok. Hehehe
Kembali ke kantor klien untuk melanjutkan progress pekerjaan. Di selingi dengan siaran TV Indonesia Open.
Setelah shalat ashar. Saya berdua sama supir kantor klien keliling pusat kota pangkal pinang terlebih dahulu untuk membeli buah tangan. Karena jika belinya besok takut tidak sempat. Yang di beli waktu itu karena di kasih tau sama supir kantor klien apa saja makanan khas Bangka.
Kerupuk Bangka, Pempek Bangka dll yang saya lupa namanya hanya itu saja yang bisa dibeli. Karena Bangka ini untuk hal kuliner masih sedikit yang bisa di tawarkan.
Jam 6 malam. Setelah selesai shalat maghrib. Personil waktu itu ada tambahan satu orang. Kenalan kami yang ingin bertemu dan berkunjung. Berikut orangnya. Yang paling kanan namanya mas Willy Permana dari BNN.
Ya betul dari dia saya bisa tahu beberapa sandi di lingkungan BNN. Seperti โ Malam ini ada tamu ! โ. Saya pikir biasa aja penyebutan itu. Tetapi setelah pembicaraan lebih jauh saya tahu maksudnya โ Malam ini ada tamu artinya ada orang yang di tangkap menggunakan Narkotika dan di jebloskan ke Kantor BNN. Hemb pelajaran baik.
Setelah yakin bahwa semua pekerjaan telah selesai. Kini saatnya untuk kembali ke hotel dan makan malam kembali. Karena tempatnya yang romantis untuk yang sedang bermalam mingguan jadi terlihat lucu. 3 orang pria makan bareng diiringi dengan musik Jazz. Hehehehe
Jam 9 malam. Persiapan beres-beres untuk kembali ke Bekasi via Bandara Depati Amir โ Bandara Soekarno Hatta. Waktunya istirahat untuk pulang besoknya.
Jam setengah 8. Setelah check out dari hotel bertemu kembali dengan supir kantor klien yang memang sudah janjian di jemput jam 8 dari hotel. Menuju Bandara Depati Amir. Singkat ceritanya jam pesawat yang pas berangkatnya di undur 1 penerbangan. Kali ini di Pangkal Pinang di majuin 1 penerbangan.
Yang seharusnya take off jam 9-an. Kini take off duluan jam 8 pagi. Selamat tinggal Pangkal Pinang, Selamat tinggal Bangka Belitung. Semoga saya bisa kembali lagi untuk menikmati keindahan alam. Sekian dulu ya. ๐