Rumah Sederhana tapi Ideal
Rumah tempat bernaung dan berkumpulnya mimpi dari sebuah keluarga. idealnya bagi seseorang itu rumah haruslah besar dan mempunyai halaman yang luas, sehingga merasa betah untuk di tempat tinggali. lantai harus di keramik, tembok harus di cat dengan aneka warna sehingga membuat tamu yang datang menjadi merasa betah bersilahturahmi kepada kita.
Tapi menurut gue rumah ideal itu tidak harus mempunyai tanah yang luas, lantai keramik, dan tembok yang di cat aneka warna. menurut abang gue unsur terpenting dari sebuah rumah adalah langit-langitnya yang harus di plafon. gue sempet berpikir kenapa yang penting itu Plafon bukannya lantai. “Rumah yang bagus itu harus di plafon koy, karna kalau di plafon jadi tidak ada rasa nyungsep bagi rumah kita”, tapi bukannya di keramik tuh penting ia jawab lagi ” Emang penting tapi gak sepenting Plafon karna kalau lantai tidak perlu di keramik tinggal kasih kasur lantai akan terlihat bagus kalau Plafon di tambal pakai apapun pasti hasilnya jelek”.
Gue berpikir sejenak.
ia juga sih, Misalnya nanti gue bangun rumah yang tidak di plafon. walaupun rumah gue udah di cat, di keramik.
karena nanti jika pas keluarga gue tidur masa nanti gue ketiban tokai, gak etis banget gitu loh. Pas esok harinya ada berita di koran dengan judul ” Karma tidak di Plafon ” yang isi beritanya begini ” seorang manusia kehabisan nafas karena ketiban sawang langit-langit yang tanpa di sadarinya saat ia terlelap tidur. oalah mungkin baru pertama kali terjadi dan gue menjadi korban pertama dari kotoran langit-langit rumah. Terus nanti pas gue mau tidur gue lihat keatas, tikus dan binatang langit-langit pada menatapi gue. kasihan banget sih nih orang tidur aja di lihatin binatang. kata binatang ” gue eein juga nih ” ganggu orang lagi pacaran aja di atas.
Jadi rumah ideal menurut gue itu Sederhana penuh warna yang di dalamnya langit-langit sudah di plafon. cekidot
semoga angan-angan gue tentang koran itu gak kesampean mau di bawa kemana hidup gue.. wkwkwk