Cinta Masuk Jurang

Ini tentang cinta seorang cucu terhadap kakeknya yang belum pernah dia lihat seumur hidupnya yang cuma hanya bisa di bayangkan saja lewat album foto keluarga.

“. Kakek pergi dulu ya cu ?”kakek berbicara terpatah-patah dengan nada yang tidak ku suka

.” mau pergi ke mana sih kakek ini.”Aku berharap jawaban yang ingin aku suka dari kakek

.”kakek mau pergi ke tempat seseorang yang kakek ingin jumpai,” lirih kakek

.”tapi….tapi nanti bagaimana dengan aku kakek,”Aku yang tidak ingin kakek pergi meninggalkan diriku sendiri memelas.

.” masa aku di tinggalkan sendiri.” sambung aku

Ibu yang dari tadi sedang memasak terpaksa ikut bergabung menenangkan aku yang tidak ingin kakekku pergi meninggalkanku sendiri dalam kesunyian yang tidak ingin aku alami

.” sudahlah nak kakek ingin pergi sebentar kok gak akan selamanya,” Ibu mencoba menenangkan diriku

“ bagaimana dengan aku ini bu, aku tidak ingin kakek pergi bu.”

“ kakek hanya pergi sebentar kok”

“ ia kakek hanya pergi sebentar kok cu” sambung kakek dengan senyum yang melekat dari bibirnya yang bisa kapan saja hilang dari pandanganku

“ mang mau ngapain sih kakek di sana…

‘ kakek hanya ada keperluan saja paling cuma 6 hari aja selesai kok, sabtu nanti juga sudah pulang ke rumah, gak lama kan cu ?” kakek menjelaskan

Tetapi bagiku 6 hari adalah waktu yang cukup lama bagiku. Karena 1 hari aja aku tanpa kakek hidupku akan terasa hampa bagaikan kapas yang dapat mudah di terbangkan oleh hempasan angin yang sepoi-sepoi jalannya. Aku tetap saja tidak ingin kehilangan kakek apalagi jika harus 6 hari tanpa kakek hidupku akan terasa begitu tidak terasa.

Aku yang tidak ingin kakek pergi mencoba untuk menyakinkan kakek supaya tidak pergi tinggalkan aku sendiri. Ayah yang dari tadi tenang pun mencoba menyakinkan aku yang hanya terdiam terpaku-paku melihat ayah yang sedang berbicara dengan kakek dan ibu yang aku tahu mungkin yang sedang di bicarakan adalah bagaimana dengan diriku ini. Setelah menunggu akhirnya aku di beri penjelasan bahwa :

“jadinya bagaimana ini kakek” aku memulai pembicaraan

“kakek akan tetap pergi !”

“kakek masih akan tetap pergi, bagaimana sih ini kakek

apa kakek gak sayang sama aku ini,”

“ tenang dulu dong nak” ibu dan ayah serempak

“ kakek akan tetap pergi tapi ada syaratnya yang harus di setujui oleh kamu nak.”

“ apa itu bu.”

kali ini ayah yang akan menjelaskan yang di bicarakan tadi dan kesimpulan yang di buat bersama

kakek, ayah dan ibu

“ kakek boleh pergi untuk sekarang tapi kakek tidak akan pergi lagi setelah ini, bagaimana nak?” Setelah ayah menjelaskan aku berpikir sebentar untuk membuat jawaban yang tepat bagi diriku dan untuk orang lain yang sedang menunggu jawaban dari aku. Akhirnya aku membuat jawaban

“ baiklah kakek boleh pergi sekarang tapi selanjutnya tidak lagi ya, janji?” jawaban dari aku

“ Janji sehidup semati dari aku cu” hanya itu jawaban kakek untukku

setelah begitu Ibu, Ayah dan aku mengantar kakek ke terminal untuk memulai perjalanan kakek yang tidak aku duga hari itu adalah hari terakhir aku melihat kakek untuk selamanya.

Bersambung

** ** **

Maryadi Aris Munandar

Maryadi Aris Munandar, Penulis di ackoy.com dan Taman Bacaan Excellent. Tinggal di Bandung. Status sebagai Mahasiswa dan salah satu staff di PT. Excellent Infotama Kreasindo. Dapat di hubungi pada alamat akoy [at] excellent.co.id

You may also like...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *