Main Futsal : Dinginnya Malam Bandung
Saat awal pindah ke kota yang belum pernah di singgahi oleh diri sendiri adalah saat yang menentukan entah dari perilakunya dan pergaulannya. Semua terasa cepat, jika tidak mampu menghadangnya akan tersesat arah.
Pergaulan dan perilaku yang baik adalah saat saya mulai mencari teman seperjuangan dan sepermainan. Teman yang baik akan membantu dan membangun kpribadian yang kuat dan tegar bagi diri kita sendiri, membuat hal baik menjadi lebih baik.
Ajakan teman terkadang dapat menjerumuskan kita, sedangkan teman yang baik adalah mengajak yang baik dan memperkenalkan teman yang baik pula, ajakan yang baik saya terima dari teman 1 kos saya bernama Teddy Fajar Hidayat yang sama – sama ngekos. dia berasal dari Tasikmalaya.
Dia mengajak untuk main futsal bersama teman jurusannya karena kekurangan orang. saya diajak untuk bergabung. Pemain cabutan gitu lah !. Karna tidak memikirkan yang buruk saya terima, Kenapa ? karna menambah pengalaman di kota baru dan dapat membiasakan menghafalkan jalan yang tidak diketahui selama ke tempat Futsal.
Karna ada waktunya untuk main futsal malam, karna pada siang hari masing – masing ada jadwal kuliah. Maka saya bersama teddy berangkat jam setengah Delapan untuk janjian ketemu dengan teman jurusan Akuntasi yang merangkap juga sebagai operator kelas Akuntasi pada jam Delapan. Janjian dan menunggu orang yang lain sambil menunggu lawan berkumpul di tempat yang sama, lawan kali ini yang berasal dari IF senior saya dan juga juara kampus.
Kumpul, jam Setengah Sembilan berangkat ke gor Antapani, karna saya tidak tahu daerah situ jadi teman saya yang bawa motor, perkiraan saya, Antapani itu dekat ternyata salah. karna lumayan jauh dari Kampus dan kosan saya. Karena sudah booking pada jam 21.00 perjalanan terasa ngebut untuk tepat waktu dan janji. orang yang baik adalah yang selalu menepati janji
Ternyata arena futsal di daerah Antapani itu termasuk di perumahan jadi makin susah jalannya, karna terkadang oleh pilar perumahan yang sudah di tutup. Sialnya saat sudah sampai di Gor antapani yang bernama Bella Futsal. Harus memutar balik lewat belakang tidak boleh lewat depan karna sudah malam. Hehehe
Sampai disana langsung siap – siap memakai sepatu dan bermain, karena saya tidak membawa sepatu futsal yang masih tertinggal di bekasi, terpaksa harus gantian pakai sepatu dengan teman saya. baru kali ini ada pemain cabutan yang sangat tidak modal seperti saya.
Babak pertama saya main, karena dari tim kami cuma 7 orang, 2 orang lain menunggu giliran sambil nunggu sepatunya yang saya pakai.
Karna baru kenal dan pertama kali bermain dengan anak AK saya merasa kagok dan melakukan kesalahan yang tidak perlu. Faktor sepatu juga yang tidak pas dikaki membuat tendangan terasa hambar bagi kiper musuh. Di awal kita kalah langsung 4-0. tentu saja 4 bagi musuh sedangkan 0 untuk tim saya.
Baru awal bermain sekitar 10 menitan teman saya udah ada yang cedera kakinya. Makin berkurang aja pemain menjadi 6 orang, sedangkan waktu yang di booking untuk bermain Futsal adalah 2 jam. Mampus gile
Telur pun pecah, si teddy buat satu gol yang bermakna bagi tim kami, karna sudah tertinggal 7-1. Karna faktor sepatu peluang yang saya dapatkan tidak pernah berhasil menjadi gol. Sampai akhirnya menemukan sepatu yang pas saya pun menjadi lebih baik. Dan tim saya menjadi lebih semangat karna sang jagoan sudah datang. Membuat gol hingga kedudukan menjadi 14 – 12. saya mencetak 2 gol berkat sepatu yang cocok.
Karna semua sudah kelelahan bermain futsal selama 2 jam, menjadi kesempatan saya untuk mencetak 3 gol lagi. Jadi pada malam itu saya mencetak 5 Gol. Lumayanlah bagi anak yang baru gabung dan masih kagok. tapi tetap saja 5 Gol dari saja menjadi tidak bermakna karna tim kami tetap kalah dengan 22 – 18.
Selepas jeda selesai, kami ngomong ngalor ngidul hingga saat kelelahan bermain, Operator Kelas AK yang berasal dari Papua membuat saya tertawa geli dengan ceritanya. Dia bercerita bahwa di sana rakyatnya pada mengangkap ikan Paus dan Hiu. Ajigile
Yang lebih lucunya lagi adalah dia bercerita bahwa pada saat dia upacara adat, orang papua menyembelih sapi. Karna tidak tahu binatang apa itu ! Seorang rakyat berbicara dengan rakyat lain, bahwa Sapi itu kalau di papua di bilang Anjing Besar. Hahaha kaget saat dia berbicara Anjing besar dengan logat papuanya.
Cerita berlanjut saat Kepala Suku marah – marah mendengar rakyatnya bilang bahwa sapi itu Anjing Besar. Kepala Suku bilang bahwa sapi itu adalah “ Jawaban yang tidak terduga muncul”, bahwa Sapi itu adalah Babi Besar. Wwkwkkw
ini yang bodoh Kepala Suku, rakyatnya, atau yang bercerita. Atau yang sedang dengerin kenapa bisa begitu. Perlu revisi kayanya bagi orang papua
Tak terasa sudah jam setengah 12 Malam. Pulang dan merasakan malamnya Kota Bandung dan sampai di Kosan jam 12 malam kurang 5 menit. Pengalaman yang tak terlupakan
Good Night and Nice Dream