Pengalaman : Ketika Beli Laptop dan Upgrade RAM
Di tulisan kali ini saya ingin berbagi cerita ketika saya sedang berbelanja di sebuah mall elektronik terbesar di Bandung. Cerita ini mungkin sudah dilalui oleh beberapa orang. Tetapi Insya Allah cerita ini sudah tidak basi lagi untuk diceritakan.
Waktu itu untuk pertama kalinya saya belanja beli Laptop di Mall Elektronik. Pergi menggunakan motor menuju tempat yang tidak jauh untuk ditempuh dari tempat kost berada. Setelah parkir motor di mall yang berbeda yaitu Gramedia Bandung. Saya parkir disitu karena jika ingin parkir di Mallnya langsung harus muter jauh ke Balai Kota.
Itu tidak saya lakukan karena tempat parkir Gramedia letaknya berada dekat depannya Mall Elektronik BEC jadi tinggal jalan saja dari tempat parkir langsung sampai.
Memasuki kedalam mall. Saya langsung menuju lantai 3 (Kalau gak salah :-D) karena di situ tempat penjual alat-alat elektronik seperti laptop dll. Saya langsung mencari type Laptop yang dikasih oleh kakak untuk dibelikan.
Setelah berhasil ditemukan langsung masuk ke toko. Tapi ada yang aneh waktu masuk ke toko. Tidak ada sepatah kata pun yang keluar dari penjual. Karena biasanya jika ada yang masuk langsung ditanyakan ” Ada yang bisa di bantu ” atau hal semacamnya. Mungkin karena waktu itu saya berpakaian sederhana mahasiswa yang kuper jadi enggak di tanggapi.
Mungkin si penjualnya berpikir bahwa paling juga nih orang mau tanya-tanya doang. Apalagi waktu itu Laptop yang hendak saya beli harganya di atas 5 jt-an. Nambah enggak mungkin lagi untuk membelinya.
Setelah disuruh oleh bossnya langsung lah pegawainya bergerak untuk menjadi penjual sejati. Langsung bilang bahwa saya ingin membeli Laptop itu dengan bayar kontan. Langsung saja sikap penjualnya berubah menjadi lebih sopan. Langsung ditawari air minum segala lagi. Hehehe.
Selain kejadian lucu dan ngeselin itu ada juga pengalaman saya ketika mau Upgrade RAM untuk Laptop HP Probook 4421s yang awalnya 2 GB menjadi 8 GB.
Memang sih sikapnya seperti kejadian beli Laptop. Tapi kali ini bukan sikap meremehkan terhadap pembeli. Tapi sikap sombong atas kemampuan/ilmu yang dimiliki.
Kejadiannya begini. Saya seperti biasa jalan-jalan untuk mencari toko yang bisa upgrade RAM Laptop. Karena kejadian waktu beli Laptop. Saya tidak masuk ke toko tersebut walaupun bisa untuk melakukannya. Masuk ke toko satu lagi yang kurang lebih 5 toko dari tempat awal. Saya tanya apakah bisa untuk upgrade RAM.
Dia bilang bisa dengan wajah sombongnya. Saya pikir demikian karena mungkin saja dia udah biasa bongkar pasang Laptop. Langsung saja mengeluarkan Laptop untuk di ganti RAM. Setelah beberapa lama. Saya lihat dia tidak melakukan apapun setelah bongkar baut yang belakang. Asumsi pun muncul mungkin dia gak bisa.
Setelah lama bolak-balik laptop. Dia pun mengakui bahwa dia bingung bagaimana cara bukanya. Dia bilang untuk ke centernya HP aja langsung. Saya pikir jika langsung ke Centernya langsung mungkin akan kena mahal dan saya gak bisa belajar untuk melihat bagaimana proses menggantinya.
Kalau PC biasa udah biasa gonta-ganti RAM tapi kalau Laptop belum pernah. Cari ke toko lainnya pun ternyata susah juga. Pas saat mau turun ke bawah untuk pulang. Saya lihat bahwa ada 1 toko. Ini pun toko yang terakhir. Saya tanya dengan pertanyaan yang sama yaitu ” Bisa Upgrade RAM gak ?”. Dia bilang bisa
Tapi karena kejadian sebelumnya. Saya tanya lagi ” Untuk Laptop HP Probook 4421s bisa juga ?”. Dia bilang bisa juga
Alhamdulillah ternyata di toko ini benar-benar bisa di upgrade RAM. Saya langsung mengecek apakah betul atau tidak.
Beberapa pelajaran yang dapat di ambil dari pengalaman ini. Yang pertama janganlah melihat seseorang dari penampilannya karena banyak yang bilang penampilan bisa menipu entah itu Baik ataupun buruk. Yang paling terkenal mungkin penampilan menipu dari pendiri Universitas Stanford yang asal-usulnya masih belum jelas.
Yang kedua janganlah menjadi orang yang sombong. Walaupun kita bisa tapi jangan terlalu menyombongkan diri dalam hal itu. Karena bisa menjadi bumerang. Semoga pengalaman ini menjadi membuat siapapun menjadi lebih baik. Amin
Tapi disisi lain ambil positif juga Chos, yaitu berpakaian keren nggak ada salahnya meski nggak punya duit, hehehe…