Rumah Kosong di Bumi Pertiwi
Di suatu daerah di Bumi Pertiwi berdirilah sebuah rumah yang sudah tidak di pakai lagi oleh pemiliknya. Si pemilik rumah mengosongkan rumah tersebut karena ketakutan, keisengan atau apa saja yang berbau mistis.
Karena di sekitar daerah/rumah tersebut munculnya desas-desus dari masyarakat setempat yang bilang warga sering melihat sesuatu di sudut rumah kosong tersebut, katanya warga pernah melihat adanya sesosok bayangan hitam yang sangat menakutkan yang sering mengganggu dan menatap warga yang melihat bayangan tersebut dengan tatapan kebencian. Adapun tetangga dari rumah tersebut yang katanya sering melihat dan mendengar lolongan sesuatu yang sangat misterius, Itu pun menjadi sedikit ketakutan yang sangat misterius sekali.
**
“Serius gue lihat bayangan hitam !” Doni memulai pembicaraan kepada Dika yang merupakan dua dari ketiga serangkai ini.
“jangan suka dusta dah jadi orang mah don !”Dika yang tidak percaya gitu-gituan mulai membalas omongan dari si Doni yang kurang pakai akal sehat menurut dia
“Sumpah kawan gue lihat sesosok bayangan hitam ketika gue di suruh ngambil bola ma lu di rumah kosong, masih ingat kan lu Dik ?” Doni serius
“ ia sih gue inget, kan gue yang nyuruh lu ngambil bola itu. Tapi bukannya lu langsung kembali pas ngambil bola mana mungkin lu liat bayangan hitam segala, ngibul mulu nih elu!” ejek Dika
“ beneran gue lihat bayangan, gak percayaan banget sih elu ma gue “
“ bukannya gitu Don gue itu gak terlalu percaya ma yang namanya berbau mistis !”
“ Alah jadi orang gaya banget sih lu”
“ Yah di kasih tahunya kayak gitu lo”
“ kalau gak percaya nanti kita ke sana aja dah” Doni mengajak
“ ok… sapa takut ! Mang gue lo apa yang takut ma gituan”
“ sapa yang penakut … ok dah”
“ok dah gue setuju, nah biar lebih meyakinkan lo, gimana kalau kita ajak si Akoy juga untuk ikut ekspedisi kita ini ke rumah kosong itu. Nah si Akoy ini kita jadiin saksi kita untuk ekspedisi rumah kosong ini, gimana hayo?” Tanya Dika ke Doni
“ si Akoy kita jadiin saksi … Hem ?” pikir Doni
Doni mikir dulu sebentar
sebelum selesai berpikir, Dika langsung memecah pemikiran dia tersebut.
“ tuh kan lu mikir dulu, berarti emang lu itu bohong soal bayangangan hitam tersebut….. hahahahahahah” si Dika ketawa mengejek si Doni
Doni yang tidak ingin di bilang tukang bohong oleh dika langsung bilang :
“ jangan ketawa dulu lu dik, gue setuju kok.
tenang aja sama gue mah kapan sih gue bohong sama lu “
“ sering kali don lu bohong ma gue “
“hahahhahahaahhahah”keduanya tertawa senang ketika ekspedisi rumah kosong ini telah di sepakati.
“ ok sekarang kita kerumah Akoy aja untuk menanyakannya apakah dia setuju atau enggak?” ajak dika ke Doni
“ ok, hayo!”
Setelah selesai dengan janji tersebut Doni dan Dika pun langsung pergi ke rumah Akoy yang dalam kesepakatan ini berperan sebagai saksi hidup untuk ikut melaksanakan perjanjian yang seru bagi ketiga serangkai yang edan ini.
Setelah sampai di depan rumah Akoy. Akoy heran melihat kedua serangkainya ini datang bersama-sama ke rumahnya.
“ wah, ada apa ini kawan. Datang gak di jemput pulang gak diantar”
“ Hahah… lu ini koy emang gue jelangkung apa !” Doni dan Dika serempak
“ abis lu tiba-tiba datang aja, dengan muka serem lagi ni si Doni”.
“ada apa sih dik sebenarnya ?” akoy bertanya kepada Dika yang senyam-senyum aja dari tadi melihat wajah doni yang bermuka seram.
“jadi gini koy, gue sama doni buat kesepakatan untuk melakukan ekspedisi ke Rumah Kosong di Bumi Pertiwi itu. Tapi gue gak mau kalau cuma berdua jadi gue sama doni sepakat untuk ngajak lu sebagai saksi, gimana koy?”
“ wah kalau itu sih gue setuju banget don dik” Akoy jawab dengan penuh semangat perjuangan
“ jadi…jadi lu setuju ni koy?” tanya ulang si Doni yang dari tadi diam aja mikirin bayangan hitam itu
“ kan dah gue bilang gue bakalan ikut lu berdua untuk ekspedisi itu” jawab Akoy ulang ke doni
“ ok..ok jadi kita bertiga udah sepakat ni. Untuk sekarang kita harus tentuan kapan kita akan memulai?”
Ketiga serangkai tersebut berpikir sebentar untuk menentukan kapan dia haru mulai ekspedisinya ke Rumah Kosong di Bumi Pertiwi tersebut. Setelah lama berpikir Akoy langsung menjawab pertanyaan dari Dika itu.
“ sekarangkan malam jum’at kliwon, gimana kalau kita mulai malam ini aja, jadi gak usah nunggu lama-lama untuk melaksanakannya, gimana kawan ?”
“ ok jadi koy,, gimana dengan lu don?” Dika yang setuju menanyakan jawaban dari si Doni
“ kalau lo berdua pada setuju, gue juga pasti setuju kali” Doni menjawab dengan penuh keyakinan.
“Ok.. jadi malam ini kita akan berkumpul di rumah Akoy” Dika dengan senyum melekat di bibirnya
Doni dan Akoy pun hanya bisa mengangguk tanda setuju kesepakatan tersebut.
Malam pun tiba dengan sangat cepat sekali bagi ketiga serangkai ini. Sesuai janji, 3 serangkai ini semuanya sudah pada berkumpul di rumah Akoy untuk melaksanakan ekspedisi Rumah Kosong. Memang sangat pas sih memilih malam jum’at kliwon untuk melakukan hal yang berbau mistis. Karena bagi sebagian orang pada malam jum’at kliwon adalah malam terseram dalam seminggu penuh.
Malam itu udara sangat dingin sekali, angin berhembus sepoi-sepoi, sesekali suara burung hantu mengenyakkan telinga, ketiga serangkai ini melirik ke kanan dan kiri perkampungan masyarakat gak ada yang keluar pada mengurung diri semua di dalam rumah sungguh suasana yang sangat tepat sekali untuk melakukan hal yang berbau mistis seperti ini, tetapi hal itu tidak dapat mempengaruhi dan menghalangi niat ketiga serangkai ini yang tetap saja melaju ke Rumah Kosong di Bumi pertiwi itu.
Dengan diiringi suara gemertak gigi yang berbunyi ketika menahan hembusan angin malam yang sangat menusuk itu, ketiga serangkai ini menatap halaman sebuah rumah yang sudah berada tepat beberapa meter dari pandangan mata ketiga anak tersebut.
“ kita jadi ni masuk ke sudut rumah kosong ini?” Doni sedikit cemas
melihat Doni ketakutan, Dika dan Akoy pun menjadi lebih semangat untuk melaksanakan ekspedisi itu.
“ jadi dong masa udah sampai sini gak jadi sih !” Dika dengan wajah sumringah menatap Doni
“ udah gak usah basa-basi langsung aja kita masuk ke dalam rumah ini!” Akoy bilang kepada dua kawannya ini.
langkah setapak demi setapak dilalui ketiga serangkai tersebut untuk masuk lewat pintu depan yang sudah pada reyok dan hancur di makan oleh rayap ganas pemangsa kayu rumah. kaki, gigi, dan mulut ketiga serangkai ini silih berganti bergetar dan baca komat-kemot untuk melepaskan rasa takut dan risih ketika mulai memasuki rumah tersebut yang hawanya sedikit berbeda jika kita menjauh dari rumah tersebut. Setelah membuka pinta depan dan masuk ke dalam. Ketiga serangkai ini pun menjadi kecil rasanya karena hawa yang sangat berbeda sekali.
“GUBRAK”
“ paan tuh !” ketiga serangkai ini serempak berbicara ketika mendengar suara yang besar dan menakutkan itu dari dalam rumah kosong tersebut.
Mendengar suaru itu satu persatu ketiga serangkai ini pun mulai celingak-celingukan dengan temannya tanda heran. Dengan penuh keyakinan ketiga serangkai ini pun masuk lebih ke dalam untuk melihat apa yang sedang terjadi didalam Rumah Kosong ini.’Reyak reyok di ikuti suara gemercit pintu berbunyi mengikuti irama petualangan seru ketiga serangkai ini yang sudah pada gemetaran hatinya’
“hihi…hihii…..hihihi……” kali ini kedengaran suara wanita tua yang sangat menakutkan sekali berbunyi silih berganti di belakang lemari ujung toilet itu, jika ketiga serangkai ini mulai menapakkan kaki di lantai
‘Tak, tuk cik-cik suara lantai yang berdecit”.
Ketiga serangkai ini yang pada berani katanya sudah mulai merasakan kegelisahan dan ketakutan. Baru saja masuk tetapi sudah pada lemas kaki dan tangannya
TIBA_TIBA
“WUAHHHH ” Akoy teriak
“ kenap koy…. ada apa koy?” Doni dan dika serempak bertanya
“ Itu… dii …dii… situ ada yang bergerak-gerak seperti sebuah bayangan hitam !’ Akoy sambil menunjuk tempat yang tadi di lihatnya ada sebuah bayangan yang bergerak-gerak
“ Yang bener lu koy?” temannya heran
“ yaelah gue serius ni…!”
“ udah hayo pulang aja dah Dik ?’ Doni yang sudah mulai keringat dingin pas awal masuk rumah kosong ini ingin cepat kembali ke kasur yang empuk di rumahnya
“ gak,, gak mau gue …. gue lihat dulu aja dah ya sebentar.”
“ jangan Dik nanti lu kenapa-napa lagi kan bisa repot gue”
“ udah lu tenang aja Don, Lu berdua tunggu di sini aja jangan kemana-mana ”
Dika memberanikan diri untuk melihat sesuatu yang tadi di lihat oleh si Akoy. Masuk, masuk dan lebih masuk ke dalam lagi dengan penuh keyakinan dan juga dengan mengikuti kata hatinya Dika pun langsung melihat area ruangan tersebut, yang tidak di duga oleh dia sama sekali, ternyata ruangan tersebut sangat gelap sekali, bahkan bulan pun sampai enggan untuk memancarkan sinarnya ke ruangan tersebut. Karena hal tersebutlah dika yang awalnya berani perlahan-lahan nyalinya pun menjadi menciut-ciut hinggal kecil sekali ditambah bulu kuduknya yang sudah pada berdiri dari tadi dika pun hatinya dibuat menjadi berdebar-debar merasakan kejadian yang pertama kali dalam hidupnya ini.
Setelah beberapa lama Dika masuk ke dalam, Doni dan Akoy yang tadi di suruh menunggu di luar ruangan oleh Dika pun menjadi gelisah dan khawatir karena Dika tidak kembali-kembali juga walaupun sudah pergi sejak lama.
“ Dik,,, Dik…. Dika lo dimana ?” Akoy berbicara dengan nada berbisik
“ sudahlah dik jangan bercanda nih. Ayo pulang aja ?” Doni yang sudah sangat ketakutan sekali ketika Dika gak juga muncul ke tempatnya, sudah sangat gelisah memikirkan temannya itu
“ Gue susul dia ya Don ?” Akoy menawarkan diri
“ Jangan dong Koy, lu kan tahu gue orangnya penakut. Masa gue di tinggal sendirian di sini. Mati aja pasti gue dah!” Doni gelisah sekali ketika mendengar Akoy berbicara untuk pergi.
‘ tapi nanti bagaimana dengan Dika, Don?’
‘ kita tunggu aja dulu dah. Jika dia belum balik-balik kita baru cari dia.”
Setelah menunggu lagi yang lumayan lama, Akoy pun sudah menjadi tidak sabar untuk mencari Dika yang bagi dia itu sudah keterlaluan jika dibuat bercanda untuk hal konyol macam ini.
“ Ayo pergi Don, kita cari si Tikus Dika ini” Akoy yang sudah mulai gregetan dibuat oleh dika
“ ok, tapi jangan lu tinggalin gue ya Koy, gue iseng koy ” jawab don
“ yalah gue gak bakalan ninggalin lu kok” Akoy yang ingin meyakinkan Doni
“ janji “ Doni masih tetap ketakutan
“ iye… iye gue janji Don” Akoy yang mulai kesal dengan sikap penakut Doni pun langsung pergi
“Kik…kik…kik” suara burung hantu rumah kosong ini ikut meramaikan petualangan ketiga serangkai ini yang sangat seru dan mendebarkan sekali.
“ Dik,,,, Dika di mana lo?”keduanya berteriak untuk mencari dika
“ Don Koy gue di sini !”
“ hey itu suara dika…”
“ ya itu suara Dika…”
“ Dika lo di mana ?” teriak lagi
Dika yang mendengar kedua sahabatnya pun berteriak lagi
“ Di sini Don, Koy!”
“ di sini mana sih …gue bingung nih ”
“ di bawah Koy… di sudut dapur ”
“ Hah” Doni kaget mendengar kata Dika
Ada apa gerangan doni kaget mendengar kata sudut dari Dika ???????????????
“ npa lo Don .,,,,muka lu serem begitu “ Akoy bingung melihat Doni bermuka seram
“ di tempat itu gue lihat bayangan hitam. Yang tadi siang gue ceritain masa lupa lo koy” Doni menjelaskan
“ Oia gue lupa Don…”
setelah mendengar penjelasan tersebut Doni dan Akoy pun langsung teriak
“ hati-hati Dik …di tempat itu gue lihat bayangan hitamnya” keduanya teriak
ternyata terlambat
“ WUAH …” suara Dika teriak ketika dia merasa ada sesuatu yang melihatnya secara tajam
“ ada pa Dik… npa lu?”
“ npa lagi ni …. WUAHHHHHHHH” Akoy ikut teriak ketika ia juga merasakan ada yang melihatnya secara tajam
“ kenapa .. kenapa lu Koy teriak “
“ ada,,,,ada,,,,,ada ????
“ ada apa koy ..yang jelas dong “
“ itu …itu…itu”
“ ya itu pa si koy”
“ bayangan…bayangan …. bayangan hitam Don, dia menatap kita dengan wajah penuh darah dan juga dengan tatapan mata yang sangat menyeramkan sekali
“ WUAHHHHH”
“ WUAHHHHHH”
WUAHHHHHHHHHHH ……..WUAHHHHHHHHHHHHHH
Dika dan Akoy yang melihat bayangan hitam tersebut teriak berkali-kali untuk meluapkan ketakutannya yang tak terhingga rasanya.
Doni pun mulai ketakutan. Doni langsung lari terpontang-panting meninggalkan Dika dan Akoy. Akoy yang juga sudah mulai ketakutan ketika melihat Doni lari langsung mengejar doni yang sudah dulu lari meninggalkan dia. Sambil lari Akoy dan Doni bilang ke Dika dengan sekeras-kerasnya
“ Dika gue tunggu lu di depan pintu”
Dika yang sedang gelisah dan bingung memikirkan bayangan hitam yang dilihatnya tadi pun langsung lari ketika mendengar ucapan kedua kawannya untuk ikut mengambil langkah seribu,
Dika mengikuti teman-temannya yang sudah dahulu berlari. Suara gemercit lantai sesekali berbunyi ketika ketiga serangkai ini berlari dengan peluh dan ketakutan yang mendalam. Tidak lupa juga bunyi burung hantu sesekali kedengaran ketika ketiga serangkai ini lari pontang-panting, suaranya selalu menyesakkan hati ketiga serangkai ini yang sudah pada lupa akan pikirannya saking terbawa ketakutan yang mendalam sekali.
Doni dan Akoy berlari sekencangnya karena mereka selalu merasa diikuti oleh bayangan hitam yang masih sangat melekat dalam otaknya yang pada sudah mulai kaca.